Total Tayangan Halaman

Jumat, 14 Januari 2011

Lesbian

Kenapa dunia terlalu naif? Kalau laki-laki suka sejenis(gay) disebut karena bawaan faktor genetis. Kalau perempuan suka sejenis, di sebut karena faktor kecewa dipermainkan laki-laki.

Apakah kenyataannya seperti itu? Tapi memang seperti yang terdengar, alasan yang dikemukakan oleh lesbian yang niatnya cuma cari sensasi, jawaban-jawaban ember mereka, merusak kesucian dari nilai kesakralan hubungan yang kami jalani. Seolah-olah hubungan sejenis didasari oleh rasa paranoid terhadap lelaki.
Oh, Fuck!!!

Nggak tau pasti isi sebagian besar pikiran perempuan lesbi lain. Yang pasti, dalam klub kami, semua memilih menjalani hubungan sejenis karena panggilan hati. Untuk menikmati keindahan tubuh-tubuh wanita lain. Karena tubuhku indah, teman-teman indah, dan kami semua indah. Sebagian besar beranggotakan model-model cantik.

Sebelum pesta inti dilakukan, yaitu pesta seks (rincian selanjutnya akan dijelaskan di Bab berikut) ritual pertama adalah menertawakan laki-laki yang kami jadikan teman kencan selingan. Laki-laki biasanya kami sebut dengan simbol perkutut.

Perkutut sering melakukan hal yang norak, seolah dunia hanyalah soal seks dan memperbandingkan antara wanita satu dan lainnya. Lirik-lirik cewek lain dikeramaian, bangga dengan berselingkuh, membandingkan pacarnya dengan artis idola mereka.

Bagi cewek normal, mereka akan marah. Tapi bagi kami yang sengaja memelihara perkutut bodoh itu untuk status sosial, itu adalah sesuatu yang lucu.

Kami tidak pernah mencapai orgasme ketika bercinta dengan si perkutut, karena sepanjang permainan kami hanya membayangkan bercinta dengan mahluk berotak kosong.
Mahluk yang nafsunya 9 kali lebih kecil dari cewek, tapi 9 kali juga lebih panik kalau mereka terangsang. Sedikit terangsang membuat mereka pusing dan harus menuntaskan hajat seksualnya. Memang benar-benar tak punya pengendalian diri..
Entah kenapa ajaran agama dan norma sosial budaya mengkondisikan diri mereka menjadi kepala di setiap bidang.

Ah entahlah.. Aku tak peduli..

Oh ya, bisa kuceritakan pacar-pacarku disini. Mereka semua cewek cantik. Ada aura kewanitaan, dan ada yang memiliki ketegasan alas jantan. Tapi tak ada satupun yang berpenampilan meniru-niru lelaki. Karena kami memang tak menyukai tipe seperti itu. Lebih baik cari perkutut beneran, ketimbang wanita yang meniru-niru perkutut.

Perkutut saja tidak mendapat tempat dihati kami, apalagi wanita mirip perkutut.

...
Cuplikan novel ketiga Vasca

7 komentar:

  1. keren vasca...salute dah ama kamu....succes ya sist?....lanjutkan karya2mu...ini bakat yang sangan tak terduga.....good luck...good job...good art...good writen...

    by yoga

    BalasHapus
  2. makasih Bro Yoga...
    nggak nyangka lo suka tulisan mode begini..

    Okelah... gue lanjutkan

    :)

    BalasHapus
  3. Hufftt..jauh dari imajinasi dari dunia yg pernah saya jalani,,salut,,mg sukses,keep on writing *.*

    BalasHapus
  4. Wah...
    Thanks dukungannya Saras..
    ^_^

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Tulisan yg sangat berani..
    Lanjutkan yaa..

    BalasHapus
  7. Tulisan yg sangat berani..
    Lanjutkan yaa..

    BalasHapus